Selasa, 14 Februari 2012

Presiden Ketiga RI

1998 -  1999


Mantan Menristek (Menteri Negara Riset dan Teknologi) ini menjabat sebagai presiden hanya 53 pekan saja. Menggantikan Soeharto yang 'terpaksa' mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998. Dalam waktu yang relatif sempit, B.J Habibie mampu memimpin di tengah gejolak reformasi hingga di gelarnya Pemilu 1999.

Beberapa langkah strategis yang di anggap perlu di ambil oleh Habibie dalam periode transisi antara lain: memberi jalan kebebasan berpendapat dan menyalurkan aspirasi, menaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga mencapai Rp. 10.000 per $ 1, membebaskan tahanan-tahanan politik pada masa Rezim Soeharto, dan melikuidasi beberapa bank bermasalah yang mengancam perekonomian.

Mr. Krack, begitu ia dikenal dalam dunia kedirgantaraan, memang di anggap tidak terlalu populer dibanding dua presiden pendahulunya karena masa jabatannya yang pendek. Sejak memangku jabatan presiden, banyak kalangan oposisi yang menganggap pengangkatanya tidak konstitusional berdasar pasal 9 UUD 1945 tentang pelantikan presiden. Posisinya makin bertambah terdesak setelah ia memberi angin bagi referendum Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Note: Prestasi B.J. Habibie di luar jabatan kepresidenan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar